10 Sengketa Antar Negara Paling Kontroversial

Thursday, October 3, 2013

Perbatasan negara adalah salah satu sumber masalah politik yang sering memicu pecahnya perang atau konflik bersenjata. Berikut disajikan 10 sengketa teritorial negara paling kontroversial di dunia yang dinukil dari situs Listverse.
10. Abkhazia dan Ossetia Selatan

Keduanya adalah negara pecahan Georgia di Kaukasus yang mencoba lepaskan diri sejak tahun 1920. Setelah Revolusi Rusia 1917, keduanya ditetapkan sebagai republik otonom. Namun setelah perang 1920, Abkhazia dan Ossetia Selatan mendeklarasikan kemerdekaan pada 1923 dan 1922.
9. Kosovo
Kosovo
Kosovo sejatinya adalah daerah otonomi yang dibawahi oleh Republik Federasi Yugoslavia (RF Yogoslavia) pada masa keruntuhan Yugoslavia. Pada tahun 1998-199 pecah perang yang dikomandoi Kosovo Liberation Army yang meminta kemerdekaan dari RF Yogoslavia. Tahun 2006 RF Yoguslavia pecah jadi Sebia dan Montenegro. Sedangkan Kosovo pada 17 Februari 2008 pecah dari Serbia dan memerdekaan diri dengan ibukota Pristina.
8. Sahara Barat
Sahara Barat
Sahara Barat dikelilingi negara Maroko, Algeria, dan Mauritania. Wilayah yang dikelilingi padang pasir ini hanya berpenduduk 500 ribu jiwa. Sengketa ini dimulai tahun 1975 saat Kesepakatan Madrid ditandatangani. Wilayah Sahara Barat jadi rebutan Maroko dan Republik Demokratik Arab Sahrawi.
7. Gibratal
Gibratal
Dengan wilayahnya yang sangat strategis di Selat Gibratal, wilayah ini telah jadi rebutan negara-negara superior sejak tahun 1704. Mulai Anglo-Belanda, Spanyol, hingga Inggris telah mencoba berkali-kali menguasai wilayah ini. Kini kendali militer Gibratal ada di tangan Inggris dan Maroko.
6. Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
Kepulauan ini erat kaitannya dengan Kepulauan Falkland  yang jadi pemicu keretakan hubungan Inggris dan Argentina. Tatkala James Cook mendarat di dua wilayah di atas, Inggris langsung lakukan aneksasi yang kemudian diklam oleh Argentina. Tahun 1985, dua wilayah tersebut resmi jadi wilayah di luar Inggris. Argentina sendiri tetap ngotot untuk menklaim kedaulatannya di wilayah ini.
5. Tibet
Tibet
Republik Rakyat China menklaim jika Tibet adalah bagian dari teritorialnya sejak zaman Dinasti Yuan. Sejarah ini terbentang panjang sejak abad ke-13.  Pada tahun 1950, China lakukan invasi ke Tibet. Pemerintahan Administrasi Tibet (PAT) dipaksa menandatangani kesepakatan. Hingga hari ini PAT masih berada di pengasingan dan belum ada tanda jika Tibet akan merdeka.
4. Siprus
Siprus
Wilayah ini adalah wujud lain konflik Yunani dan Turki di era modern. Siprus sendiri sejak zaman Kekaisaran Turki Ottoman berpindah tangan antara Turki dan Inggris. Turki menklaim menguasai 37% bagian utara pulau dengan lahirnya Republik Turki Siprus Utara. Konfilk kedua negara ini bahkan hingga meminta bantuan NATO untuk meleraikannya.
3. Kepulauan Falkland
Kepulauan Falkland
Inggris dan Argentina telah berebut pulau ini sejak ratusan tahun yang lalu. Tahun 1690, Inggris menklaim kedaulatan kemudian secara de facto pada tahun 1833. Argentina mulai memerkarakannya sebelum tahun 1833. Puncak ketegangan ini terjadi pada tahun 1982 saat Perang Falkland dimana Argentina lakukan invasi.
2. Taiwan
Taiwan
Mulanya wilayah ini milik Jepang dan kemudian diserahkan pada China pasca PD II. Namun adanya perang saudara China kepemilikan Taiwan pun tak jelas. Imbasnya, Taiwan memisahkan diri dari RRC yang kuasai China daratan. RRCmenolak dan hingga hari ini tak mengakui Taiwan sebagai negara.
1. Palestina
Palestina
Konflik Israel dan Palestina telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Sengketa yang ada didasari berbasis agama. Namun konflik di era modern dimulai sejak PD II meletus. Bangsa Yahudi yang bebas dari NAZI memerlukan tempat tinggal dan hijrah massal ke Palestina. Kala itu populasinya didominasi bangsa Arab.
Konflik wilayah pun pecah. PBB menengahi dengan membagi Palestina jadi dua bagian untuk Arab dan Yahudi dengan Yerusalem sebagai wilayah netral. 14 Mei 1948, Yahudi memerdekakan diri dengan mendeklarasikan Israel sebagai negara. Esoknya, Mesir, Syria, Lebanon, dan Iran menggempur Israel yang menandai mulainya Perang Arab-Israel.
Palestine Liberation Organization (PLO) pada tahun 1988 mendeklarasikan negara Palestina. PLO berjuang habis-habisan untuk kemerdekaan Palestina. Negara-negara Arab dan sebagian negara di Amerika Selatan mengakui kedaulatan Palestina. Namun negara-negara Eropa dan Amerika Utara bersikap sebaliknya.

0 comments:

Post a Comment