Fenomena Jin dan Penampakannya di Era Modern

Thursday, September 26, 2013

Pernah merasa buku kuduk merinding? Konon bulu kuduk akan merinding bila ada makhluk lain selain manusia, seperti jin, hantu, setan, jurig, ririwa, dedemit, dan sebangsanya. Biasanya bulu kuduk akan meremang di tempat yang katanya angker, keramat, banyak hantu, seperti kuburan, gunung, hutan, pokoknya tempat yang sepi dan jarang didatangi manusia. Padahal bisa saja bulu kuduk kita berdiri karena merasa cukup takut akan sesuatu hal yang sebenarnya di tempat itu tidak ada apa-apa. Secara psikologis, ketakutan yang berlebihan akan sesuatu dapat menyebabkan bulu kuduk berdiri, jadi bukan karena memang ada hantu yang mengganggu atau penampakan.
Kalau mau bicara tentang jin dan syaithan, dimana-mana juga ada, termasuk di rumah sendiri. Orang yang masuk rumah tanpa salam dan makan tanpa berdoa, akan didekati jin/syaithan. Makanya saat masuk ke dalam rumah, Rasul mengajarkan kita untuk mengucapkan salam dan saat makan mengucapkan bismillah. Itu adalah bagian dari perbuatan baik, adab, doa dan perlindungan.
  • Perintah mengucap salam saat masuk ke dalam rumah baik berpenghuni maupun tidak ditegaskan dalam al-Qur`an, yakni “Maka ketika kamu masuk rumah, ucapkan salam untuk dirimu sebagai penghormatan dari Allah yang berisi berkat dan kebaikan.” (An-Nur: 61). Berarti kita mendapat berkah dan kebaikan dari salam yang kita ucapkan.
  • Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia berdzikir (mengucap salam/berdoa) kepada Allah ketika masuk dan makan, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): “Tidak ada tempat bermalam bagimu dan tidak ada makan malam.” Tetapi apabila ia masuk ke rumah tanpa berdzikir kepada Allah, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): “Kalian mendapatkan tempat bermalam”. Dan apabila ketika makan ia tidak berdzikir kepada Allah (membaca Bismillah), maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya): “Kalian mendapatkan makan malam.” (HR. Muslim)
Bicara masalah hantu, sudah jelas tidak ada yang namanya hantu di dunia ini. Yang ada adalah jin yang mengganggu manusia, kadang dengan menyerupai bentuk-bentuk tertentu. Bentuk itu menjadi nyata bukan karena keinginan jin itu sendiri, melainkan“diciptakan” oleh persepsi kita mengenai hantu. Kita mempersepsi bahwakuntilanak itu adalah hantu perempuan, berambut panjang, berbaju putih, kalau tertawa mengikik “Hi..Hi..Hi..Hi…”, maka yang terwujud adalah jin seperti itu. Makanya jarang bahkan tidak ada jin di Indonesia, terutama tanah sunda yang digambarkan seperti drakula, vampir “Asia” yang loncat-loncat, atau vampir bule kayak Edward Cullen, Carlisle Cullen, Alice Cullen, :D . Yang sering dideskripsikan adalah hantu seperti kuntilanak, pocong, genderuwo, dan lainnya dengan wajah yang sangat menyeramkan.Ternyata persepsi mengenai hantu pun dipengaruhi oleh budaya setempat.
Wujud jin sendiri tak mungkin dapat dilihat secara kasat mata. Dalam buku “Dialog Dengan Jin” karya Muhammad Isa Dawud, yang cukup best seller tahun 1990-an,  dijelaskan bahwa jin terbuat dari api yang memiliki sifat gas atau uap, molekul tubuhnya bergerak cepat dibandingkan manusia yang terbuat dari tanah, molekul tubuhnya bergerak sangat lambat karena terbuat dari benda padat. Makanya jin mustahil dilihat. Bahkan Imam Syafii pernah berkata, “Barangsiapa mengatakan pernah melihat jin, maka ia keluar dari Islam”. Secara tegas manusia tidak dapat melihat jin secara hakiki. Namun dalam hadits Bukhari dijelaskan kisah di jaman Rasulullah dimana Abu Hurairah beberapa kali menangkap basah pencuri zakat yang dilepaskan kembali karena kasihan. Rasulullah mengatakan bahwa itu adalah syetan.
” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menugaskanku utk menjaga zakat Ramadhan . Tiba-tiba seseorang datang. Mulailah ia mengutil makanan zakat tersebut. Aku pun menangkap seraya mengancamnya: “Sungguh aku akan membawamu ke hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam utk aku adukan perbuatanmu ini kepada beliau.” Orang yg mencuri itu berkata: “Aku butuh makanan sementara aku memiliki banyak tanggungan keluarga. Aku ditimpa kebutuhan yg sangat.” Karena alasan tersebut aku melepaskannya. Di pagi hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Wahai Abu Hurairah apa yg diperbuat tawananmu semalam?” “Wahai Rasulullah ia mengeluh punya kebutuhan yg sangat dan punya tanggungan keluarga. Aku pun menaruh iba kepada hingga aku melepaskannya” jawabku. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.” aku yakin pencuri itu akan kembali lagi krn Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan: “Dia akan kembali.” Aku pun mengintai ternyata benar ia datang lagi dan mulai menciduk makanan zakat. Kembali aku menangkap seraya mengancam: “Sungguh aku akan membawamu ke hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam utk aku adukan perbuatanmu ini kepada beliau.” “Biarkan aku krn aku sangat butuh makanan sementara aku memiliki tanggungan keluarga. Aku tdk akan mengulangi perbuatan ini lagi.” Aku kasihan kepada hingga aku melepaskannya. Di pagi hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Wahai Abu Hurairah apa yg diperbuat oleh tawananmu?” “Wahai Rasulullah ia mengeluh punya kebutuhan yg sangat dan punya tanggungan keluarga aku pun iba kepada hingga aku pun melepaskannya” jawabku. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh dia telah berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.” Di malam yg ketiga aku mengintai orang itu yg memang ternyata datang lagi. Mulailah ia menciduk makanan. Segera aku menangkap dgn mengancam: “Sungguh aku akan membawamu ke hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam utk aku adukan perbuatanmu ini kepada beliau. Ini utk ketiga kali engkau mencuri sebelum engkau berjanji tdk akan mengulangi perbuatanmu tetapi ternyata engkau mengulangi kembali.” “Lepaskan aku sebagai imbalan aku akan mengajarimu beberapa kalimat yg Allah akan memberikan manfaat kepadamu dgn kalimat-kalimat tersebut” janji orang tersebut. Aku berkata: “Kalimat apa itu?” Orang itu mengajarkan: “Apabila engkau berbaring di tempat tidurmu bacalah ayat Kursi: اللهُ لاَ إلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ hingga engkau baca sampai akhir ayat. Bila engkau membaca mk terus menerus engkau mendapatkan penjagaan dari Allah dan setan sekali-kali tdk akan mendekatimu sampai pagi hari.” Aku pun melepaskan orang itu hingga di pagi hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali berta kepadaku: “Apa yg diperbuat tawananmu semalam?” Aku menjawab: “Wahai Rasulullah ia berjanji akan mengajariku beberapa kalimat yg Allah akan memberikan manfaat kepadaku dgn kalimat-kalimat tersebut akhir aku membiarkan pergi.” “Kalimat apa itu?” ta Rasulullah. Aku berkata: “Orang itu berkata kepadaku: `Apabila engkau berbaring di tempat tidurmu bacalah ayat Kursi dari awal hingga akhir ayat: اللهُ لاَ إلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ’. Ia katakan kepadaku: `Bila engkau membaca mk terus menerus engkau mendapatkan penjagaan dari Allah dan setan sekali-kali tdk akan mendekatimu sampai pagi hari’.” Sementara mereka merupakan orang2 yg sangat bersemangat terhadap kebaikan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Sungguh kali ini ia jujur kepadamu padahal ia banyak berdusta. Engkau tahu siapa orang yg engkau ajak bicara sejak tiga malam yg lalu ya Abu Hurairah?.” “Tidak” jawabku. “Dia adalah setan” kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Shahih Bukhari)
Jin terbuat dari api yang bersifat gas, tetapi dalam kondisi-kondisi tertentu jin bisa terlihat juga oleh manusia. Kondisi jin bisa terlihat manusia adalah saat jin tersebut menampakkan diri dalam bentuk fisik atau  materi. Atau, mungkin saja ada beberapa orang yang diberikan keluarbiasaan oleh Allah untuk itu, meski ada sebagian orang yang menolak hal itu.
Di beberapa situs dan blog, disebutkan bahwa perwujudan jin dapat ditangkap melalui kamera. Fenomena yang ditangkap kamera tersebut tak jarang menimbulkan perbincangan dan perdebatan karena ada beberapa yang merupakan hoax atau penipuan
Jin di Gua Hira yang ternyata hoax
Penampakan jin di Gua Hira yang sebenarnya adalah patuh goblin di sebuah tempat wisata, Sommerset, Inggris, yang bernama Cheddar Caves
Seorang pengunjung berfoto di depan patung goblin
Di era digital, penampakan jin, makhluk halus, makhluk ghaib atau apapun istilahnya, dipercaya dapat ditangkap melalui perangkat kamera digital.
Penampakan tuyul dalam sebuah botol. Wartawan Kompas mesti berulang kali memotret untuk mendapatkan gambar berupa gumpalan gas berwarna hitam cukup pekat dan bentuk sebuah makhluk berukuran mini sekitar 7 sentimeter. Penampakan ini tidak akan terlihat dengan kasatmata. (Sumber : Kompas)
(Link berita Kompas tentang tuyul ini, klik di sini)
Penampakan jin di Situbondo dalam sebuah botol yang kerap mengganggu seorang remaja (Sumber : Kompas)
Di era digital, penampakan makhluk halus seperti jin dapat ditangkap melalui kamera.  Penampakan itu memiliki beberapa bentuk yang disebut orbs dan ectoplasma (salah satu lainnya adalah vortex).
Orbs dan Ectoplasma
Orbs adalah pemunculan pertama dari bangsa jin. Jin yang terbuat dari api menghasilkan energi yang mempengaruhi udara, misalnya muncul bulatan-bulatan pada gambar yang dihasilkan kamera digital. Kemunculan orbs yang diyakini sebagai penampakan jin atau sebuah energi masih diperdebatkan. Masih banyak orang yang tidak yakin bahwa bola-bola bulat yang terdapat dalam gambar/foto itu sebagai penampakan. Ada yang mengatakan kalau Orbs dalam foto itu hanyalah efek yang dihasilkan karena kotornya lensa akibat debu dan tetesan air. Tapi ada sebagian orang yang percaya bulatan-bulatan orbs itu adalah penampakan jin.
Sementara ectoplasma adalah tahapan kedua panampakan jin. Ectoplasma tampil dalam bentuk yang lebih padat dan lebih nyata ditangkap oleh kamera seperti bayangan asap, sinar atau cahaya tertentu.
Beberapa orbs dan ectoplasma yang ditangkap melalui kamera satu-dua jam jelang tahun baru 2011, saat saya dan keluarga membakar sate dan jagung hingga penghujung malam. Gambar diambil di halaman rumah, halaman belakang tetangga yang  terdapat pepohonan lebat dan jalan kompleks.
Gambar diambil dalam waktu berdekatan. Pada gambar kiri terdapat orbs sementara pada gambar kanan tak nampak orbs.
Penampakan yang jauh lebih jelas dan nyata dibanding bulir orbs. Saat gambar diambil tak ada obyek yang menghalangi/berdekatan di depan kamera. Obyek yang ada di ujung jalan adalah sebuah mobil dengan jarak 15 m

Sekali lagi, sebenarnya orbs dan ectoplasma yang dianggap sebagai penampakan makhluk ghaib masih diperdebatkan. Ada sebagian orang yang tidak mempercayainya. Noise pada hasil gambar dianggap sebagai debu atau bulir air pada lensa. Tetapi bagi yang mempercayai bahwa itu adalah sebuah penampakan makhluk selain manusia, itu adalah pilihan. Yang penting jangan pernah meminta dan bekerjasama dengan jin bila ingin terhindar dari kemusyrikan.
Wallahu a`lam...

0 comments:

Post a Comment